Kamis, 15 Oktober 2009

Anak Rimba: Green Communication art

Anak Rimba: Green Communication art

hari kedua

di hari kedua masih blm ada ide tulisan yang ingin ku cantumkan mungkin ni hanya sebagai hiasan dinding aja biar nggak kosong,,,,
ada topik yg menarik sebenarnya uenak buat diskusi yaitu tentang pertarungan antara " cicak VS buaya " semasa kecil aku blm pernah mendapat cerita dongeng seperti ini. ga tau istilah " cicak VS buaya " ni dari mana asalnya tiba2 udah menghiasi headline beberapa surat kabar terkemuka.
kalo oku sich lebih senang dengan istilah " cicak VS tokek ". terserah mana yang lebih di sukai,
yang pasti dari cerita ini dapaat kita lihat bahwa ada dua kekuatan yang saling bertarung namun ga jelas apa yang di perebutkan padahal kedua2nya punya buruan yang sama yaitu " nyamuk ". apa kerna ada indikasi bahwa seekor nyamuk telah berhasil bermutasi menjadi seekor CICAK or menjadi seekor TOKEK sehingga keduanya menjadi saling serang,,,
yang di untungkan pastinya si " Nyamuk ". besambung,,,,,

Green Communication art

merupakan wadah bagi Green boys untuk menuangkan pemikiran dan ide creative mereka. Green communication art berdiri pada pertengahan tahun 2009 dilatarbelakangi keinginan untuk berdikari ( mengutip kata2 bung karno )harkat dan martabat kita tdk akan di injak2 oleh org laen selama kita mampu berdiri di atas kaki sendiri
tantangan di dunia kerja juga semakin keras dan jumlah pengangguran yg dari tahun ke tahun semakin meningkat sedang jumlah lapangan kerja yang di buka oleh pemerintah tidak seimbang dengan jumlah lulusan PT per tahun. hal ini juga ikut mendasari dibentuknya Green Communication art bahwa setelah lulus dari PT tidak harus mencari kerja tapi di harapkan juga mampu membuka lapangan kerja. semua Perguruan Tinggi juga wajib untuk mencantumkan mat kul wirausaha untuk menciptakan jiwa enterprenuereship pada setiap lulusan yang di hasilkannya. di tempat kul ku ( curhat dikit )mat kul wira usaha hanya sebagai hiasan di atas kertas silabus tidak ada actionnya,,,
cuman bicara teori-uts-uas kagak ada prakteknya. yang lebih konyol lagi ni mahasiswanya yang berwirausaha sendiri di beri nilai cukup hanya kerna jarang masuk kuliah mat kul kewirausahaan kerna harus ngurus bisnisnya,,,
dari sini kita bisa lihat kalo dosen kebanyakan hanya menilai dari segi teoritis bukan dari nilai praktek di lapangan, sehingga pada saat terjun ke dunia kerja banyak lulusan PT yang bingung dan bertanya2 keahlian apa yg saya punya ?
padahal teori yg didpt saat di bangku kuliah tidak sepenuhnya berlaku dalam praktek di lapangan banyak faktor yg memepengaruhi dan ini tidak di jelaskan di oleh seorang dosen di bangku kul.